Ketika alasan/kondisi berikut muncul, saat itu pulalah perjalanan blogging harus dipertimbangkan, berhenti atau jalan terus? Let's see:
- Setelah sekian waktu ngeblog, masih tidak tahu apa itu blog dan blogging.
- Benci menulis. Jika menulis bukanlah hal yang disukai dan digeluti, untuk apa membuat blog? Blogging is writing. Blog adalah online journal dan blogger adalah penulis (author).
- Masih terus berpikir bahwa blogging adalah sekedar copy paste konten blog lain dan mengisi blog dengan konten seperti itu.
- Tidak punya waktu. Jika ngeblog hanya dipandang menghabiskan dan menyia-nyiakan waktu, maka ini adalah alasan paling kuat untuk berhenti ngeblog.
- Tidak memiliki keinginan belajar dan merasa tidak butuh mempelajari berbagai macam teknik blogging, baik dalam hal menulis maupun aspek-aspek penting lain.
- Menulis hanya untuk search engine, membanjiri blog dengan keyword-keyword tanpa isi posting yang berguna atau pantas dibaca pengunjung.
- Berpikir bahwa blog hanya tentang mencari uang.
- Stress, merasa tidak enjoy dengan blog dan ngeblog (blogging), tidak sabar dalam mengikuti proses.
- Tidak mau dan tidak mampu mencari ide dan referensi, tidak berusaha menguasai apa yang dituliskan, serta takut menyampaikan pendapat pribadi. A good writer masters what he writes.
- Berpikir bahwa blogging adalah sekedar aktivitas biasa dan bukan kreativitas yang menuntut pemikiran lebih.
Happy Blogging!