Menggambar Sequence Diagram
Apa tujuan membuat UML Sequence Diagram? Ada beberapa tujuan mengapa harus membuat Sequence Diagram diantaranya adalah 1). untuk menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem termasuk pengguna, display, dan sebagainya, yang digambarkan dengan hubungan message dan waktu; 2) untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
Cara menggambarkan sequence diagram:
1) Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (obyek-obyek yang terkait).
2) Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.
3) Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal.
4) Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metode dari class.
5) Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.
6) Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary, controller dan persistent entity.
Berikut saya berikan contoh sebuah proses menggambar Sequence Diagram. Proses bisnis yang digambarkan adalah proses pembelian minuman yang dilakukan oleh seorang actor lewat vending machine. Untuk mempermudah proses penggambaran maka bisnis proses ini dibagi menjadi 3 bagian dengan scenario yang berbeda-beda.
Identifikasi dan klasifikasi obyek adalah:
Front adalah interface, register adalah controller untuk pembayaran, dan dispenser adalah controller untuk pilihan minuman.
Scenario pertama mendemonstrasikan proses pembelian dimana:
1) Actor mengisi uang (insert input) sesuai dengan harga minuman.
2) Input ini diteruskan ke bagian register control. Oleh karena jumlah uang yang dimasukkan sama persis dengan harga minuman, maka dari itu proses ini berhenti disini saja.
3) Selain uang, actor juga menyeleksi minuman yang diinginkan (select selection). Dispenser controller mengirim minuman tersebut ke front.
Lihar Gambar Sequence Diagram Skenario Pertama dibawah ini:
Sequence Diagram (Membeli Minuman – Part 1)
Sumber: Schmuller (1999, hal.109)
Scenario kedua:
1) Ada 2 kondisi untuk input yaitu input = price dan input > price.
2) Jika input=price dan pilihan minuman tersedia,maka dispenser akan langsung mengirim minuman tersebut. (Prosesnya sama dengan gambar sequence diagram di atas).
3) Perbedaan antara kedua sequence diagram ini yaitu diagram kedua menambahkan sebuah kondisi jika input > price.
4) Ada 2 hal yang akan divalidasi di sini yaitu:
a. Jika tidak ada uang kembalian tersedia di register controller, maka register akan mengembalikan input (uang) dan transaksi berakhir.
b. Jika ada uang kembalian, maka register akan meneruskan transaksi ini dengan mengirimkan message ke dispenser controller. Kemudian, register akan mengembalikan uang kembalian tersebut. Setelah itu, dispenser controller akan mengirimkan minuman sesuai pilihan si actor.
Lihat Gambar Sequence Diagram Skenario Kedua dibawah ini:
Sequence Diagram (Membeli Minuman – Part 2)
Sumber: Schmuller (1999, hal.111)
Scenario ketiga:
1) Proses ketiga ini adalah lanjutan dari proses sebelumnya.
2) Perbedaannya terletak pada pilihan minuman.
3) Ada 2 hal mengenai pilihan minuman yang akan divalidasi di sini yaitu:
c. Jika minuman yang diinginkan tidak tersedia di dispenser controller, maka dispenser akan menampilkan message untuk memberitahukan hal tersebut ke actor.
d. Jika pilihan minuman tersedia, maka dispenser controller akan mengirimkan minuman sesuai pilihan si actor lewat front interface.
Lihat Gambar Sequence Diagram Skenario Ketiga dibawah ini:
Sequence Diagram (Membeli Minuman – Part 3)
Sumber: Schmuller (1999, hal.111)
TIPS menggambar Sequence Diagram adalah:
PASANGKAN dengan Use Case Tabel !!!
(dan COCOKKAN dengan ACTIVITY DIAGRAM)
Sebuah Video tentang Sequence Diagram, dapat dilihat disini:
http://www.youtube.com/watch?v=4WDbte6cPa8&feature=relmfu
Sebuah Tutorial Menggambar Sequence Diagram dengan menggunakan Visual Paradigm, dapat dilihat disini:
http://www.youtube.com/watch?v=18_kVlQMavE&feature=related
Business Use-case Model merupakan model yang menggambarkan proses bisnis dari sebuah bisnis atau organisasi dan interaksi proses tersebut dengan pihak luar, seperti para customer dan partner. Model ini diperlukan untuk memperjelas konteks bisnis dari perangkat lunak yang akan dibuat (kadang bersifat optional, dimana dapat diilustrasikan dalam satu atau beberapa business use-case diagram).
Dalam prakteknya Business Use-case Model digunakan bersamaan dengan UML Activity Diagram untuk menggambarkan proses bisnis. Menggunakan model Business Use-case sebenarnya dapat mempertajam pemahaman tim pengembang dan user terkait model bisnis sistem informasi yang akan dikembangkan.
Business use-case model dibangun dengan elemen-elemen: Business Actor, Business Use-case, dan Activity Diagram untuk menjelaskan model business use-case
Business Actor:
Business actor (aktor bisnis) mengambarkan peran yang dimainkan oleh seorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan bisnis. Sebuah business actor mengambarkan seorang customer , partner bisnis, atau sebuah sistem informasi yang berhubungan dengan bisnis kita
Business actor (aktor bisnis) mengambarkan peran yang dimainkan oleh seorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan bisnis. Sebuah business actor mengambarkan seorang customer , partner bisnis, atau sebuah sistem informasi yang berhubungan dengan bisnis kita
Gambar dari Business Actor
Business Use-case
Business use-case merupakan urutan tindakan yang dimainkan suatu bisnis yang menghasilkan sebuah nilai yang dapat dilihat dan ditunjukan untuk suatu business actor tertentu. Satu business use-case mewakili satu proses bisnis
Business use-case merupakan urutan tindakan yang dimainkan suatu bisnis yang menghasilkan sebuah nilai yang dapat dilihat dan ditunjukan untuk suatu business actor tertentu. Satu business use-case mewakili satu proses bisnis
Gambar dari Business Use-case
Berikut adalah sebuh Contoh Gambar Business use-case Model dari studi kasus sebelumnya disini
Berikut adalah sebuh Contoh Gambar Business use-case Model dari studi kasus sebelumnya disini